DAWET AYU ASLI BANJARNEGARA.
Kabupaten Banjarnegara atau lebih dikenal dengan Mbanjar, oleh masyarakat yang berlogat Banyumasan adalah kabupaten yang cukup kaya akan kuliner. Kuliner berupa minuman, misalnya. Salah satu minuman khas Banjarnegara adalah Dawet ayu. Sapa sing ora ngerti Dawet Ayu? Saya rasa kalau sekedar tahu mungkin sudah, tetapi kalau merasakan nikmatnya menyeruput Dawet Ayu Asli Banjarnegara teman-teman banyak yang belum pernah. Minuman Dawet sekarang sudah bisa di jumpai di beberapa kota di seluruh Indonesia, akan tetapi untuk Dawet Ayu Banjarnegara hanya bisa dinikmati di Banjarnegara. Dawet ayu asli Mbanjar ini merupakan minuman yang isinya terdiri dari cendol, santan dan gula aren. Dari isinya memang terlihat sederhana, tetapi kalau sudah sampai rasa sangatlah nikmat. Dawet ayu Banjarnegara memiliki cita rasa perpaduan cendol beraroma pandan.
Sebelum anda mencicipi Dawet Ayu asli Mbanjar, tidak ada salahnya mengetahui sejarahnya dulu. sini]. Dari nama, kenapa Dawet Ayu tidak Dawet Ganteng? Dalam sejarahnya Dawet Ayu Banjarnegara, bermula ketika adanya grup lawak yang dahulu sangat terkenal di wilayah eks karesidenan Banyumas yang sempatmanggung di Banjarnegara. Setelah selesai manggung kemudian grup tersebut mecicipi dawet yang terletak di Jalan Dipayuda. Karena terkesan dengan rasa dawetnya yang enak dan segar, serta penjualnya yang berparas cantik atau ayu. sehingga menginspirasi terciptanya lagu gaya Banyumasan yang berjudulDawet Ayu Banjarnegara. Grup lawak dan lagu itulah yang salah satunya ikut andil dalam mempopulerkan dawet ayu hingga ke berbagai daerah. Perlu diperhatikan dan diingat, salah satu ciri khas penjual dawet ayu Banjarnegara adalah adanya dua buah tokoh wayang pada gerobaknya. Tokoh wayang itu adalah Semar dan Gareng. Ada yang meyebutkan bahwa itu adalah simbolisme dari gabungan kata keduanya yaitu MARENG yang dalam bahasa setempat berarti kemarau. Mar dari seMAR dan reng dari GaRENG. Jadi maksudnya, jika musim kemarau tiba cuaca pasti dan selalu merasa haus, maka minuman yang paling tepat untuk dinikmati adalah dawet ayu atau bisa juga itu adalah simbolisasi dari penjual yang menginginkan cuaca dalam kondisi kemarau sehingga dawetnya bisa laris. [sumber dari
Hari ini matahari tersenyum lebar, cuaca panas seperti ini enaknya memang untuk pergi dan jalan ke warung dawet milik Pak Nardi. Sebenarnya ada banyak penjual dawet yang ada di Banjarengara, tetapi saya kangen sama kumisnya Pak Wi dan pingin duduk sambil cuci hidungdiwarung dawet Pak Nardi. Sembari menunggu, biasanya kami ndongeng ngalor-ngidul tidak jelas yang penting tidak ngerasani orang lain. Penjual Dawet Ayu yang terkenal dan merupakan cikal bakal “Dawet Ayu” ini terletak di jalan Dipayuda sebelah terminal lama atau komplek wisata kuliner Banjarnegara dan tentunya tidak jauh dari alun-alun Banjarnegara. Dawetnya Pak Nardi memang terkenal karena rasanya anjlem (seger).
Keistimewaan dan keunikan minuman khas Banjarnegara yang satu ini, bisa disajikan tanpa mengenal cuaca. Dawet Ayu Banjarnegara memang enak, segar dan sangat cocok diminum saat cuaca panas (dengan Es) maupun disantap di cuaca dingin (tanpa es) tentunya santan dipanaskan terlebih dahulu supaya anget. Tidak heran, karena keunikannya tersebut Dawet Ayu dijadikan minuman khas Banjarnegara. Salah satu bentuk apresiasi untuk menjadikan tanda sebagai minuman ”khas”, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara membuat maskot miniatur Dawet Ayu yang diletakkan di Alun-alun Banjarnegara tepatnya di sebelah selatan atau depan Bank BRI Cabang Banjarnegara.
sumber : https://idahceris.wordpress.com/2012/07/12/dawet-ayu-asli-banjarnegara/