Minggu, 22 Mei 2016

TAHU

Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami koagulasi. Tahu berasal dari Tiongkok, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Nama "tahu" merupakan serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi: 豆腐, hanyu pinyin: doufu), yang secara harfiah berarti "kedelai terfermentasi". Tahu telah dikenal di Tiongkok sejak zaman dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu An (Hanzi: 劉安) yang merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang mendirikan dinasti Han.
Versi tahu yang dikenal di Jepang adalah tofu. Tofu lebih lunak dan kurang tahan terhadap pengolahan. Tofu dan tahu dibawa para perantau Cina ke seluruh penjuru dunia sehingga menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara, lalu juga akhirnya ke seluruh dunia.

Tahu di Indonesia

Tahu telah mengalami indigenisasi di Indonesia sehingga muncul berbagai varian tahu serta panganan berbahan tahu. Tampilan luar tahu ada yang berwarna putih maupun kuning. Karena populernya, tahu menjadi bagian tak terpisahkan tempat makan berbagai tingkat sosial di Indonesia, bersama-sama dengan tempe.
Di Kediri tahu kuning menjadi makanan khas. Tahu ini dikenal sebagai tahu takua. Tempat lain yang juga terasosiasi dengan tahu adalah Sumedang (tahu Sumedang).
Tahu guling, suatu jajanan berbasis tahu dari Surakarta.
Tahu masih terkait dengan kembang tahu dan tauhue (juga disebut sebagai "kembang tahu") menurut cara pembuatannya.
Aneka makanan yang melibatkan tahu antara lain tahu bacem, tahu bakso, tahu campur, tahu guling, tahu isi (tahu bunting), perkedel tahu, dan kerupuk tahu, tahu pedes, tahu krispi. Tahu goreng biasanya dihidangkan untuk menemani makanan berkuah cair, seperti mie bakso dan soto; atau batagor. Siomay, salah satu bentuk dimsum, juga menggunakan tahu kukus sebagai komponennya.

Sabtu, 21 Mei 2016

BAKMI JAWA

Bakmi Jawa atau Mi Jawa adalah bakmi rebus (bahasa Jawabakmi godhog) yang dimasak dengan bumbu khas masakan Jawa. Kebanyakan bakmi Jawa adalah bakmi rebus, sehingga di luar negeri (Malaysia dan Singapura) bakmi Jawa ini dikenal dengan sebutana mee rebus, akan tetapi sebenarnya terdapat variasi mi goreng dari bakmi Jawa.
Berkas:Bakmi Jawa Harjo Geno Yogyakarta.JPG
Mi dimasak di atas tungku tanah liat (anglo) dan api arang. Meskipun banyak pembeli yang memesan, juru masak tidak memasak semua pesanan dalam satu wajan besar, melainkan bahan dan bumbu diracik satu per satu. Pesanan dimasak satu porsi demi satu porsi di dalam wajan kecil. Ciri khas lainnya bakmi Jawa adalah penambahan suwiran daging ayam kampung dan telur bebek ke dalam masakan.
Bakmi Jawa banyak dijajakan di Yogyakarta dan kota-kota di Provinsi Jawa Tengah seperti PurwokertoMagelangSemarangSolo, dan kota kota lainnya.[2] Desa PiyamanWonosariGunungkidul merupakan tempat asal pedagang bakmi Jawa yang berdagang di berbagai kota besar di Indonesia.[3]
Penjual bakmi Jawa di Yogyakarta berdagang mulai senja dan meletakkan gerobak tempat memasak bakmi di depan tempat usaha mereka. Pedagang bakmi Jawa yang ramai diantri pembeli di Yogyakarta di antaranya Bakmi Pak Pele di Alun-Alun Utara, Bakmi Kadin, Bakmi Mbah Hadi Terban[4], Bakmi Mbah Mo di Desa Code, TrirenggoBantul,[5] dan Bakmi Mbah Wito di Desa Piyaman, Wonosari, Gunungkidul.[3]
Susilo Bambang Yudhoyono sebelum terpilih sebagai presiden dikabarkan sering mendatangi Warung Bakmi Mbah Wito diWonosariGunungkidul.[6] Almarhum Presiden Soeharto dulunya adalah salah seorang pelanggan bakmi Jawa Harjo Geno di Pasar Prawirotaman, Yogyakarta.[7] Ketika Soeharto masih menjabat presiden, Bakmi Kadin diundang untuk memasak di Istana Negara setiap Peringatan 17 Agustus.[8]

SUMBER : https://id.wikipedia.org/wiki/Bakmi_Jawa

Minggu, 15 Mei 2016

GAYA HIDUP REMAJA

GAYA HIDUP REMAJA DI ZAMAN SEKARANG
Oleh: Tifanny Ellies

Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebut dalam masyarakat di sekitarnya dan bagaimana cara orang tersebut hidup.

Sebagian besar  remaja zaman sekarang itu menyalahgunakan gaya hidupnya. Apalagi remaja-remaja yang tinggal di kota metropolitan. Sebagian besar, mereka lebih mengikuti trend mode di masa kini,seperti contohnya berpakaian seperti orang-orang luar negeri dan bergaya kebarat-baratan. Remaja zaman kini itu selalu dikaitkan dengan zaman dan teknologi. Banyak di sekitar kita wanita yang memakai celana pendek di depan umum yang diajarkan dalam ajaran Islam yaitu harus menutup aurat kecuali telapak tangan dan muka bagi seorang wanita yang beragama Islam. Yang lebih menyedihkan lagi, rata-rata banyak di stasiun televisi yang menghadirkan iklan dengan model-model wanita. Rata-rata dari ujung kepala sampai ujung kaki tubuh wanita hampir ada semua di setiap iklan-iklan di televisi. Seperti contoh bagian rambut yang dipakai untuk iklan shampoo, bagian tangan dan kaki yang dipakai untuk iklan hand and body lotion, dan baju serta busana-busana trend masa kini, dan lain-lain. Otomatis semua yang menonton televisi di seluruh Indonesia akanmenjadi mengikuti trend mode yang sudah di iklankan di televisi. Dan bukanhanya orang-orang di kota metropolitan saja yang mengikuti trend mode zamansekarang bahkan di perkampungan dan perdesaan pun banyak yang mengikutinyaselama mereka menanggapi hal itu dengan negatif.

Yang kita tahu bahwa trend mode yang ada di luar negeri itu menyimpang moral. Sedangkan negara Indonesia itu terkenaldengan kesopanan dan budi luhurnya. Kalau kita menanggapi hal ini dengannegatif maka akan berdampak negatif juga untuk penerus kita selanjutnya.

Contoh lainnya yang dilakukan orang barat seperti bermabuk-mabukan, rokok, narkoba. Banyaknya remaja terutama kaum adam di zaman sekarang yang sudah mengenal minum-minuman keras, rokok, bahkan narkoba. Mereka beranggapan bahwa jika tidak mengkonsumsi barang-barang tersebut, maka ia akan dinilai sebagai masyarakat yang ketinggalan zaman atau tidak gaul. Ini salah satu contoh yang salah atau tidak baik, karena kalau mereka mengkonsumsi barang-barang haram tersebut bisa merusak kesehatan mereka,apalagi mereka dalam tahap perkembangan, terutama bagi pengguna narkoba, dampak negatif menggunakan narkoba adalah dapat mengalami gangguan syaraf pada otak yang tidak berjalan sempurna, dapat mengalami gangguan mental.


Untuk itu, di zaman yang serba ada atau modern ini, mari kita sebagai penerus bangsa Indonesia harus memajukan bangsa Indonesia terutama dalam budayanya karena negara Indonesia yang terkenal akan kayanya kebudayaan. Hindari hal-hal yang berdampak negatif, hindari pergaulan bebas, hindari narkoba. Pilihlah teman yang dapat membuat anda cerdas dan selalu mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Boleh kita mengikuti gaya kebarat-baratan asalkan itu mengandung nilai yang positif.

sumber : https://www.facebook.com/notes/pena-indhis-penulis-antologi-indahnya-islam/contoh-artikel-gaya-hidup-remaja-di-zaman-sekarang/824071407638691

Senin, 18 April 2016

Rempeyek

Rempeyek

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Rempeyek atau peyek adalah sejenis makanan pelengkap dari kelompokgorengan. Secara umum, rempeyek adalah gorengan tepung beras yang dicampur dengan air hingga membentuk adonan kental, diberi bumbu (terutama garam dan bawang putih), dan diberi bahan pengisi yang khas, biasanya biji kacang tanah atau kedelai. Peran tepung di sini adalah sebagai pengikat. Pengisi dapat juga bahan pangan hewani berukuran kecil, seperti ikan teriebiudang kecil, jingking, atau laron. Saat ini orang juga membuat rempeyek dari daun bayam.


Sebagai makanan pelengkap, fungsi rempeyek sama dengan kerupuk.
Rempeyek mudah ditemukan dijual di warung makanpasar, ataupun dipasar swalayan. Di pedesaan biasanya disajikan dalam acara pernikahanatau pelayatan.


SUMBER : https://id.wikipedia.org/wiki/Rempeyek

Minggu, 10 April 2016

GATOT DAN TIWUL


Gatot dan tiwul adalah makanan tradisional dari daerah Gunung Kidul, Prov. D.I. Yogyakarta. Makanan tersebut dulunya sering dianggap sebagai makanan  dari masyarakat yang kurang mampu untuk membeli & mengkonsumsi beras, dan memang pada beberapa dekade lalu hal itu benar adanya, karena daerah Gunung Kidul merupakan daerah kering, tandus sehingga tidak cocok untuk ditanami padi. Tanaman yang dapat tumbuh adalah yang tahan dengan kondisi minus air seperti singkong, jagung, kacang-kacangan, dll. Maka dari itu karena berlimpah produksi singkong (ketela pohon), hasil bumi itulah yang menjadi konsumsi harian masyarakatnya. Untuk dapat membuatnya awet (karena hasil yang melimpah) dibuatlah cara mengolah  ala masyarakat setempat menjadi gaplek.

Gaplek adalah bahan dasar pembuat gatot dan tiwul yang berasal dari singkong yang dikupas kemudian dipotong-potong lalu dijemur/dikeringkan kurang lebih 2-3 hari supaya awet. Dalam proses penjemuran tersebut ada kalanya tidak semua berhasil menjadi kering sempurna dan berwarna putih. Beberapa bagian ada yang masih lembab atau terkena air hujan sehingga menjadi gaplek yang berwarna kehitaman, nah gaplek yang kehitaman tersebut yang diolah menjadi gatot.

Pada awalnya tiwul lebih dulu menjadi makanan utama masyarakat Gunung Kidul, belakangan timbul variasi dengan mengolahnya menjadi gatot untuk memanfaatkan gaplek yang tidak kering sempurna tersebut.


Cara membuat tiwul :

gaplek yang berwarna putih dan sudah kering dihaluskan dengan cara ditumbuk atau menggunakan alat grinder, lalu diayak untuk mendapatkan butiran tepung yang halus.
tepung diperciki air secukupnya kemudian diratakan sampai membentuk gumpalan-gumpalan kecil
beri serutan gula jawa (gula merah) dan garam secukupnya
tambahkan potongan daun pandan untuk pengharum
kukus sekitar 30 menit
angkat dan sajikan bersama parutan kelapa (yang ditaburi sedikit garam), akan lebih nikmat apabila menyajikannya dialasi daun pisang.

Senin, 21 Maret 2016

DAWET AYU

DAWET AYU ASLI BANJARNEGARA.


Kabupaten Banjarnegara atau lebih dikenal dengan Mbanjar, oleh masyarakat yang berlogat Banyumasan adalah kabupaten yang cukup kaya akan kuliner. Kuliner berupa minuman, misalnya. Salah satu minuman khas Banjarnegara adalah Dawet ayu. Sapa sing ora ngerti Dawet Ayu? Saya rasa kalau sekedar tahu mungkin sudah, tetapi kalau merasakan nikmatnya menyeruput Dawet Ayu Asli Banjarnegara teman-teman banyak yang belum pernah. :)Minuman Dawet sekarang sudah bisa di jumpai di beberapa kota di seluruh Indonesia, akan tetapi untuk Dawet Ayu Banjarnegara hanya bisa dinikmati di Banjarnegara. :P Dawet ayu asli Mbanjar ini merupakan minuman yang isinya terdiri dari cendol, santan dan gula aren. Dari isinya memang terlihat sederhana, tetapi kalau sudah sampai rasa sangatlah nikmat. :)Dawet ayu Banjarnegara memiliki cita rasa perpaduan cendol beraroma pandan.
DawetSebelum anda mencicipi Dawet Ayu asli Mbanjar, tidak ada salahnya mengetahui sejarahnya dulu. :lol: Dari nama, kenapa Dawet Ayu tidak Dawet Ganteng? :) Dalam sejarahnya Dawet Ayu Banjarnegara, bermula ketika adanya grup lawak yang dahulu sangat terkenal di wilayah eks karesidenan Banyumas yang sempatmanggung di Banjarnegara. Setelah selesai manggung kemudian grup tersebut mecicipi dawet yang terletak di Jalan Dipayuda. Karena terkesan dengan rasa dawetnya yang enak dan segar, serta penjualnya yang berparas cantik atau ayu. sehingga menginspirasi terciptanya lagu gaya Banyumasan yang berjudulDawet Ayu Banjarnegara. Grup lawak dan lagu itulah yang salah satunya ikut andil dalam mempopulerkan dawet ayu hingga ke berbagai daerah. Perlu diperhatikan dan diingat, salah satu ciri khas penjual dawet ayu Banjarnegara adalah adanya dua buah tokoh wayang pada gerobaknya. Tokoh wayang itu adalah Semar dan Gareng. Ada yang meyebutkan bahwa itu adalah simbolisme dari gabungan kata keduanya yaitu MARENG yang dalam bahasa setempat berarti kemarau. Mar dari seMAR dan reng dari GaRENG. Jadi maksudnya, jika musim kemarau tiba cuaca pasti dan selalu merasa haus, maka minuman yang paling tepat untuk dinikmati adalah dawet ayu atau bisa juga itu adalah simbolisasi dari penjual yang menginginkan cuaca dalam kondisi kemarau sehingga dawetnya bisa laris. [sumber dari sini].
Hari ini matahari tersenyum lebar, cuaca panas seperti ini enaknya memang untuk pergi dan jalan ke warung dawet milik Pak Nardi. Sebenarnya ada banyak penjual dawet yang ada di Banjarengara, tetapi saya kangen sama kumisnya Pak Wi dan pingin duduk sambil cuci hidungdiwarung dawet Pak Nardi. Sembari menunggu, biasanya kami ndongeng ngalor-ngidul tidak jelas yang penting tidak ngerasani orang lain.  :) Penjual Dawet Ayu yang terkenal dan merupakan cikal bakal “Dawet Ayu” ini terletak di jalan Dipayuda sebelah terminal lama atau komplek wisata kuliner Banjarnegara dan tentunya tidak jauh dari alun-alun Banjarnegara. Dawetnya Pak Nardi memang terkenal karena rasanya anjlem (seger).
Dawet Ayu Banjarnegara
Ngobrol ngalor-ngidul. ;) [Bonus untuk pembaca] :lol:
Keistimewaan dan keunikan minuman khas Banjarnegara yang satu ini, bisa disajikan tanpa mengenal cuaca. Dawet Ayu Banjarnegara memang enak, segar dan sangat cocok diminum saat cuaca panas (dengan Es) maupun disantap di cuaca dingin (tanpa es) tentunya santan dipanaskan terlebih dahulu supaya anget. Tidak heran, karena keunikannya tersebut Dawet Ayu dijadikan minuman khas Banjarnegara. Salah satu bentuk apresiasi untuk menjadikan tanda sebagai minuman ”khas”, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara membuat maskot miniatur Dawet Ayu yang diletakkan di Alun-alun Banjarnegara tepatnya di sebelah selatan atau depan Bank BRI Cabang Banjarnegara.

sumber : https://idahceris.wordpress.com/2012/07/12/dawet-ayu-asli-banjarnegara/

Senin, 14 Maret 2016

filosofi geblek

Geblek, Makanan Unik Penuh Filosofi Asal Kulon Progo

Geblek Makanan Unik Asal Kulon Progo
Maksudnya bukan geblek yang "itu" ya. Tapi ini geblek makanan asal Kulon Progo....

manfaat getuk

Manfaat Getuk Bagi Kesehatan
Manfaat Getuk Bagi Kesehatan
Anak Kost, wajib baca ini. Saat tanggal tua mendera, saat uang dikantong menipis, saat rasa lapar menrongrong kita, panggilah tukang getuk yang biasa lewat. Getuk akan menyelamatkan nyawa kalian dengan cara yang unik.

Mungkin kita kenal namanya sebagai Getuk Lindri, ada juga yang bilang Getuk Singkong atau Getuk Jawa. Apapun namanya, panganan khas ini terbuat dari Singkong, Talas atau bahkan Pisang. Melihat bahan pembuatnya ini, pasti terbayang kan bagaimana kandungan gizi dari makanan rakyat ini?

Dengan kata lain, getuk adalah makanan kaya karbohidrat. Getuk mengandung sangat banyak Karbohidrat yang tinggi sebab terbuat dari bahan umbi-umbian dan singkong ataupun pisang. Karbohidrat adalah bahan baku untuk tenaga kita. Dalam tubuh, salah satu fungsinya ialah mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna untuk mengatur metabolisme lemak dalam tubuh.

Karbohidrat juga memudahkan proses pencernaan makanan, mengoptimalkan penyerapan kalsium. Karbohidrat juga digunakan untuk komponen dalam meyusun gen pada inti sel yang penting dalam pewarisan sifat (keturunan). Cakep. Jadi, jangan ragu makan Getuk ya, selain murah dan pas di kantong saat tanggal tua, makanan ndeso ini juga menyehatkan! Selamat puasa.. eh selamat makan!

sumber : http://www.infokost.net/review/kuliner/manfaat-getuk-bagi-kesehatan

Gudeg Jogja

Apa Itu Gudeg?

Gudeg merupakan makanan khas Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Gudeg pembuatannya menggunakan nangka muda yang dimasak dengan santan. Memang dibutuhkan waktu berjam jam untuk memasak gudeg. Warna coklat pada gudeg dihasilkan dari daun jati yang dimasak bersama dengan nangka muda.

Asal Usul Gudeg

Gudeg Jogjakarta
Masih simpang siur mengenai asal usul gudeg dan kapan gudeg ditemukan. Ada beberapa versi mengenai asal usul gudeg. Yang jelas adalah gudeg memang makanan khas dari Yogyakarta. Ada yang mengatakan bahwa gudeg berasal dari dalam keraton Yogyakarta. Anggapan bahwa gudeg berkembang dari dalam Keraton Yogyakarta sering didasarkan pada makanan kegemaran keluarga Kraton yakni gudeg manggar. Manggar adalah bakal buah atau putik bunga kelapa. Dibanding gudeg biasa yang terbuat dari nangka muda, gudeg manggar relatif lebih susah dijumpai dan pembuatnya pun hanya orang-orang tertentu.

Minggu, 13 Maret 2016

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM



UIN SUKA KERJA SAMA IDB SELENGGARAKAN SEMINAR DAN LOKAKARYA NASIONAL

Studi ilmu ekonomi Islam di Perguruan Tinggi di Indonesia telah berlangsung lebih dari satu dasawarsa. Berbagai program studi dalam lingkup ilmu ekonomi Islam berlangsung dalam kapasitas dan karakteristik kelembagaan Perguruan Tinggi masing-masing. Pada umumnya, keberlangsungan program studi ekonomi Islam berjalan secara evolusi. Ada yang berangkat dari Jurusan Muamalah, lalu dikembangkan ke perbankan syariah, manajemen syariah dan lain-lain, seperti yang terjadi di PTAI, sementara di perguruan tinggi umum, pembukaan program studi keuangan syariah, ekonomi Islam dan lain-ain dilakukan dengan membuka jurusan baru atau mengembangkannya dari fakultas/jurusan studi keislaman.
Hingga kini, dalam perkembangan pembelajaran ekonomi Islam belum ada standarisasi nama program studi, struktur kurikulum, struktur keilmuan yang menjadi dasar keilmuan program studi dan profil dan kompetensi lulusan yang ingin dihasilkan oleh masing-masing program studi. Jurusan/konsentrasi ilmu ekonomi Islam dikembangkan hanya berdasarkan potensi dan minat peserta didik (calon mahasiswa), belum menyelaraskan dengan pohon keilmuan yang seharusnya ada. Akibatnya, beragam kurikulum ekonomi Islam dikembangkan secara beragam oleh masing-masing pengelola program studi baik melalui upaya-upaya studi banding ataupun usaha-usaha lain. Dengan pola pengembangan ini maka struktur kurikulum ekonomi Islam terutama dari aspek struktur keilmum ying ingin dikembangkan oleh suatu program studi sering kali terabaikan terutama "silau" dan terjebak oleh perkembangan ekonomi Islam terutama bidang keuangan dan perbankan syariah. Akibatnya pengembangan ekonom Islam di Indonesia hanya terbatas dalam bidang keuangan dan perbankan syariah dan belum menyentuh keluasan aspek-aspek lain dalam ekonomiIslam.


Di lain pihak, perkembangan praktik ekonomi dewasa ini berjalan menurut logika masing-masing para pelakunya. Jenis dan bentuk usaha yang mendasarkan pada praktik syariah dikembangakan sesuai dengan interpretasi masing-masing pelaku bisnis terhadap syari’at Islam. Belum ada harmonisasi antara pelaku bisnis syariah dengan akademisi dalam membangun/menyongsong perekembangan ekonomi syariah. Akibatnya, seringkali kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan bisnis syariah tidak dapat disediakan oleh pengelola Perguruan Tinggi, sebaliknya pengembangan keilmuan di Perguruan Tinggi penyelanggara program ekonomi Islam belum selaras dengan kebutuhan pasar (bisnis syariah).