Senin, 18 April 2016

Rempeyek

Rempeyek

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Rempeyek atau peyek adalah sejenis makanan pelengkap dari kelompokgorengan. Secara umum, rempeyek adalah gorengan tepung beras yang dicampur dengan air hingga membentuk adonan kental, diberi bumbu (terutama garam dan bawang putih), dan diberi bahan pengisi yang khas, biasanya biji kacang tanah atau kedelai. Peran tepung di sini adalah sebagai pengikat. Pengisi dapat juga bahan pangan hewani berukuran kecil, seperti ikan teriebiudang kecil, jingking, atau laron. Saat ini orang juga membuat rempeyek dari daun bayam.


Sebagai makanan pelengkap, fungsi rempeyek sama dengan kerupuk.
Rempeyek mudah ditemukan dijual di warung makanpasar, ataupun dipasar swalayan. Di pedesaan biasanya disajikan dalam acara pernikahanatau pelayatan.


SUMBER : https://id.wikipedia.org/wiki/Rempeyek

Minggu, 10 April 2016

GATOT DAN TIWUL


Gatot dan tiwul adalah makanan tradisional dari daerah Gunung Kidul, Prov. D.I. Yogyakarta. Makanan tersebut dulunya sering dianggap sebagai makanan  dari masyarakat yang kurang mampu untuk membeli & mengkonsumsi beras, dan memang pada beberapa dekade lalu hal itu benar adanya, karena daerah Gunung Kidul merupakan daerah kering, tandus sehingga tidak cocok untuk ditanami padi. Tanaman yang dapat tumbuh adalah yang tahan dengan kondisi minus air seperti singkong, jagung, kacang-kacangan, dll. Maka dari itu karena berlimpah produksi singkong (ketela pohon), hasil bumi itulah yang menjadi konsumsi harian masyarakatnya. Untuk dapat membuatnya awet (karena hasil yang melimpah) dibuatlah cara mengolah  ala masyarakat setempat menjadi gaplek.

Gaplek adalah bahan dasar pembuat gatot dan tiwul yang berasal dari singkong yang dikupas kemudian dipotong-potong lalu dijemur/dikeringkan kurang lebih 2-3 hari supaya awet. Dalam proses penjemuran tersebut ada kalanya tidak semua berhasil menjadi kering sempurna dan berwarna putih. Beberapa bagian ada yang masih lembab atau terkena air hujan sehingga menjadi gaplek yang berwarna kehitaman, nah gaplek yang kehitaman tersebut yang diolah menjadi gatot.

Pada awalnya tiwul lebih dulu menjadi makanan utama masyarakat Gunung Kidul, belakangan timbul variasi dengan mengolahnya menjadi gatot untuk memanfaatkan gaplek yang tidak kering sempurna tersebut.


Cara membuat tiwul :

gaplek yang berwarna putih dan sudah kering dihaluskan dengan cara ditumbuk atau menggunakan alat grinder, lalu diayak untuk mendapatkan butiran tepung yang halus.
tepung diperciki air secukupnya kemudian diratakan sampai membentuk gumpalan-gumpalan kecil
beri serutan gula jawa (gula merah) dan garam secukupnya
tambahkan potongan daun pandan untuk pengharum
kukus sekitar 30 menit
angkat dan sajikan bersama parutan kelapa (yang ditaburi sedikit garam), akan lebih nikmat apabila menyajikannya dialasi daun pisang.